Thursday 1 February 2018

Weekend Trip to Belitung : A jaw-dropping view from a lighthouse

Andrea Hirata dapat disebut "pahlawan pariwisata Belitung" lewat karyanya berjudul Laskar Pelangi. 
Salah satu alasan mengapa Belitung menjadi pilihan weekend trip kami adalah tiket pesawat ke Belitung tergolong murah😇
Oh look at that, the famous lighthouse in Belitung😱
Before heading to the main story, let me tell you a drama.
So, we supposed to fly from CGK to TJQ on Friday at 14.20. On that day, a heavy rain and strong wind hit Jakarta. It was too risky for some aircraft to fly. Due to that condition, our flight was delayed. Not waiting for too long, then we had to boarding to plane. On that plane we had been waiting more than 3 hours but ATC didnt give us authorization to take off. I guarantee it was happened because a huge amount of plane of flights all queue for take off  since bad weather in Jakarta. Unfortunately, we didn’t have chance for take off in afternoon.

So that we had to fly the next morning (Saturday) to Belitung. We supposed to have 3D2N holiday, but only 2D1N. No problemo, I still saw too much beauty of nature in Belitung~
SO EXCITED!!!! Welcome to Belitung!!!
Sabtu pagi kami sudah anteng dengan wajah zombie menuju bandara Soekarno Hatta untuk terbang ke Bandara Tanjung Pandan di Belitung (PP sekitar 900ribu rupiah, disarankan penerbangan paling pagi). Penerbangan ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Sampai di hotel, taruh backpack, ambil kacamata hitam, udah siap-siap pakai swimsuit dan beach dress, cus langsung island hopping di hari pertama!😎
Early Saturday morning, we flew to Tanjung Pandan Airport (TJQ) from Soekarno-Hatta Airport (CGQ) return flight ticket around 900k rupiah. Flying to Belitung from Jakarta took about 1 hour.
Arrived at Hotel, placed the backpack, grab my sunglasses, ready with swimsuit & beach dress, allez-y island hopping on the first day.

1. Pulau Batu Garuda

Pulau Batu Garuda, Belitung.

Inilah ciri khas dari pulau-pulau di Belitung yaitu pulau mini yang terdiri dari batu-batu granit raksasa yang menjulang. 
"Kok bisa ya ada batu batu granit mencuat di Belitung. Pour-quoi?" Jawaban secara geologi adalah, sebenarnya batu granit ini sudah terbentuk di perut bumi sejak zaman Dinosaurus. Kemudian setelah proses ratusan juta tahun, akibat pergerakan tektonik muncullah mereka ke permukaan bumi, ditambah dengan peristiwa deformasi batu-batu ini pun menjadi wajah yang indah di Belitung. Contohnya saja Pulau Batu Garuda ini. Sepertinya diberi nama Garuda karena salah satu bentuk batunya menyerupai kepala burung garuda.

The characteristic of islands in Belitung: tiny island consisted of giant granite rocks. Geologically, granite rock already shaped inside inner core (part or earth) since Dynosaur Era. After hundred millions years processing, tectonic movement featuring deformation activities caused these giant granite rocks appeared to surface and became a beautiful face of Belitung. For example, Batu Garuda Island. Seems like it named Garuda as one of its rock shaped like Garuda head (one of bird myth).

2. Pulau Batu Berlayar

Pulau Batu Berlayar. Photo taken by our guide, Mas Armed.

Pulau Batu Berlayar tidak hanya sempurna untuk bersantai dan berenang-renang manja, tapi juga untuk foto prewedding di sini juga pasti bagus banget
😂 Batu granit yang tersebar di pulau ini pasti akan membuat foto pun tampak dramatic dan extraordinary!
Batu Berlayar Island is not only perfect for relaxing and swimming but also for taking  prewedding photos here. Your photos will be excellent pictures. Granite rocks will make your pictures looked dramatic and extraordinary.
Ramainya suasana di Pulau Batu Berlayar. Kami yg bergerombolan berenam ituloh, gak ngerti lagi diskusi entah ttg apa :D

3. Pulau Lengkuas

DIVA BELITUNG! 
Serius, ke  Belitung itu lengkap kalau udah ke Pulau Lengkuas dan naik ke  ke atas Mercusuar L. I. Enthoven di sana. Mercusuar setinggi 70 meter dengan 16 lantai. Saksikan sendiri pemandangan yang wow dan takjub dengan indahnya ciptaan Tuhan. Spectacular view! Benar-benar bikin merinding.
THE DIVA OF BELITUNG! Seriously, trip to Belitung will be completed if you go to Lengkuas Island and go up L.I. Enthoven Lighthouse there. The amount of the floor is 16 floors and the height of the lighthouse is 70 meters. Take a look for yourself, a stunning view from the top of the lighthouse. A jaw-dropping scenery!
View from the top of L.I. Enthoven Lighthouse. So Stunning, right?💜

Penasaran dengan apa hubungan nama Pulau Lengkuas dengan tanaman Lengkuas, ternyata tidak ada hubungannya. Menurut yang saya baca di dailyvoyager, awalnya pulau ini disebut Pulau Lighthouse (bahasa inggris Mercusuar) tapi karena penduduk lokal susah menyebutkan Lighthouse akhirnya disebutlah Lengkuas. Mirip lah 😆

4. Snorkeling and playing with Floating Flamingo

Hello there beautiful creatures 💘
Say hi to our flamingo~rencananya pengen foto ala2 Taylor Swift squad di pool ama floating flamingo.

Snorkeling, yuk kita snorkeling, kegiatan favorit wisata bahari. Tidak jauh dari Pulau Lengkuas, Belitung mempunyai spot snorkeling idaman dengan banyak ikan warna warni. Enjoy! Pemandu kami juga menyediakan floating flamingo yang lucu dan hip untuk teman foto liburan. 🐟🐟🐟
Let’s go snorkeling, favourite nautical tourism activity indeed. Not far from Lengkuas Island, Belitung has admirable snorkeling spot with a bunch of colourful fishes. Enjoy!
Our guide had floating flamingo which is so cute and hype!
Pantai Tanjung Kelayang

Sudah cukup bermain dengan air, saatnya menjelajah wisata 'darat' di Belitung pada hari kedua.

1. Museum Andrea Hirata

Museum Andrea Hirata. Photo taken by Uki.

Melejit lewat Laskar Pelangi, kisah tentang perjuangan seorang anak menempuh pendidikan dari desa terpencil di Belitung hingga mendapat beasiswa S2 di Eropa, nama Andrea Hirata booming di Tanah Air. Banyak anak sekolah yang menjadi bersemangat dan berjuang mewujudkan cita-cita karena buku-buku Andrea Hirata, termasuk saya.
Andrea Hirata menyebut pendidikan di Belitung dahulu adalah sebuah ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia.
Laskar Pelangi, a story about a boy who struggle for education from a remote village in Belitung until he got a Master Degree Scholarship in Europe, written by Andrea Hirata booming in Indonesia. Since then, many students are inspired by Andrea Hirata’s books keep going on education until get their own aspiration.
Andrea Hirata said that education in Belitung as an irony that lack of education access for children in one of the richest island in the world.

2. Replika Sekolah Laskar Pelangi

The classroom. 
Ini adalah replika SD Muhammadiyah Gantung merepresentasikan tempat para Laskar Pelangi menempuh ilmu. Sangat mengkhawatirkan, reyok, dan berantakan, begitulah kondisi sekolah replika ini. Namun bukan kondisi fisik yang ingin ditonjolkan, melainkan semangat perjuangan di tengah keterbatasan.
Replica Laskar Pelangi School.
This is the replica of SD  Muhammadiyah Gantung represent place where the Laskar Pelangi studied for elementary level. Bad, dented, and messy condition is not the main idea of this replica. It wants to show you their struggle of education.


3. Dermaga Kirana

Tampak sangat bahagia, tp aku lupa itu beneran ketawa atau karena mau pose di kamera hahaha
Dermaga kesunyian, kalau aku bilang. Danau dan kapal-kapal kecil berlabuh di dermaga ini adalah tempat yang tepat untuk bersantai dan merenung. 😁
Di depan danau, ada dua rumah keong besar yang cocok untuk berfoto tentunya.
Kirana Pier, the silent pier. Lake view and little boats docked close to Kirana Pier, is a good place for relaxing and pondering. In front of the lake, there are two huge snail houses that are picturisque for taking picture.
Inside Rumah Keong..Thanks for the holiday guyss, Bas, Lafi, Riska, Sasha & Uki.
 Photo taken by Bas.


4. Pantai Burung Mandi


Tidak seperti pantai lainnya yang memiliki batu granit, Pantai Burung Mandi unik dengan pasir halus dihiasi kapal-kapal layar yang beristirahat di bibir pantai. Kapal nelayan yang dicat warna warni ini menjadikan Pantai Burung Mandi tempat yang tepat untuk mengambil gambar yang cerah atau sekedar ngobrol di bangku kayu dan bermain di ayunan kayu.
Burung Mandi Beach.
Not like the other beach in Belitung who have granite rocks, Burung Mandi Beach is unique with its soft sand decorated by sailboats which are rested at the seashore. Colourful sailboats make this calm beach good for bright picture or just chit-chat and play on wooden swing.

Gimana-gimana? Tertarik dong weekend-an di Belitung ^_^
Sebagai tambahan informasi, kuliner di Belitung kaya akan citaaa rasaa, enakk bangettt serius!!!
Seafoodnya, bumbu2 yang meresap~YUMMY!!!

variasi makanan khas Belitung..uwww yummy~Di sebelah kiri ini foto makan siang kami habis main-main air di Pulau Lengkuas. Kanan atas : menu tradisional yg disajikan dengan peralatan makan tradisional.
Photo Taken by Sasha
Catatan kecil:
1. Sejak Mei 2017, pengunjung dilarang masuk ke dalam Mercusuar L.I. Enthoven di Pulau Lengkuas. Sayang sekali ya. Pukpuk
Since May 2017, visitor are prohibited into L.I. Enthoven Lighthouse in Lengkuas Island. Bad News 😶
2. Kami beruntung banget dapat pemandu yang supel, gaul dan terutama fotografer handal!! Pasti gak nyesal deh dengan hasil foto-fotonya Mas Armed👍(sering menerima foto prewedding juga 👫)
 Guys, kalau mau ke Belitung bisa juga menghubungi Mas Armedian di IG-nya @armedian_ 
We were too lucky to get an easy-going and hype guide plus above all he is a great photographer!! Sometimes he is hired as prewedding photographer as well. Guys, if you want to have a joyful trip in Belitung, contact Mas Armedian IG @armedian_
3. Kami memakai jasa Visit Belitung pada Desember 2016. Dengan rincian harga pesawat PP Jakarta-Tanjung Pandan sekitar 900ribu. Biaya perjalanan untuk 6 orang selama 3D2N (aku cuma dapat 2D1N karena tragedi pesawat cancel) di hotel bintang 3, IDR 1,550,000.
Jadi, ada beberapa tempat yang kami lewatkan, seharusnya kami nikmati di hari Jumat sebelumnya (kejadian pesawat cancel). Beberapa tempat indah itu adalah Danau Kaolin dan Pantai Tanjung Tinggi.


No comments:

Post a Comment