Monday 25 September 2017

Edinburgh : kota klasik lahirnya Harry Potter


Terkenal sebagai kota seribu kastil dan masuk ke dalam United Nation World Heritage List, Edinburgh (dibaca : Edinbrah) berhasil merenggut hati saya dengan bentangan arsitektur kuno yang mereka miliki.
Bagaimana bisa kota dingin ini membuat saya rindu setengah mati dengannya?
Musim semi 2017, saya dan teman-teman jalan-jalan ke United Kingdom. 
Meskipun banyak kota yang kami kunjungi, kami sepakat bahwa ibu kota Scotland  adalah tujuan wisata yang paling bikin merindu.
I would defenitely like to be back to Edinburgh.😍

Basel-Edinburgh 
Saat itu saya sedang berada di Swiss, sementara teman-teman sudah sampai di Edinburgh duluan. Saya pun terbang dengan Easy Jet dari Basel Airport menuju Edinburgh Airport, lebih kurang 2 jam perjalanan, tibalah di Edinburgh Airport. Btw, harga tiket pesawat Basel-Edinburgh €74,46 (sekitar 1,116,000 rupiah). Dari Weinfelden (tempat tinggal) ke Basel, menghabiskan waktu lebih dari 2 jam perjalanan  dengan tiket seharga CHF 58.40 (sekitar 816.814 rupiah) *nangis darah*. Switzerland itu cantik namun menggigit kantong banget 😹 Tapi memang tidak ada direct flight dari Zurich ke Edinburgh, padahal kalau ada, saya cukup merogoh CHF 27 hanya untuk mencapai Zurich Airport.
Omg omg omg! I cant breath! Puji Tuhan ya sampai juga di United Kingdom. Hi Edinburgh :)

Castle Rock Hostel
Saya pun dengan semangat baru menuju Castle Rock Hostel, hostel ini terletak di balik Edinburgh Castle. Saya menaiki tram dan turun di West Prince Street lalu berjalan kaki jauh menaiki gunung sambil narik-narik koper. Tanpa paket data, saya hanya mengandalkan screenshoot gmaps yang dikirimkan teman saya dan bertanya pada salah seorang penduduk lokal. Mas Edinburgh-nya baik banget😂 Tidak hanya menunjukkan jalan, beliau juga mengantarkan saya jalan kaki hingga sampai persimpangan hostel, bahkan menawarkan untuk membawakan koper (saya tolak karena takut berutang sesuatu, kemudian menyesal tidak menerima tawaran itu karena ternyata jalannya terlalu jauh) 😂.  "Enjoy your stay here!". Scottish gave me a very good first impression.
Saya turun di West End Princes Street dan berjalan kaki (rute dot warna biru), kebayang kan jauh nya. Seharusnya turun di Princes Street dan mengikuti rute berwarna merah yang lebih pendek.
Saya sangat merekomendasikan hostel ini, karena selain harga murah (sekitar 200,000 rupiah/malam utk 16 female dorm), pelayanannya mantap, petugas ramah, kamar cozy, hostel dengan bangunan kastil kuno ini memiliki ruang makan besar yang lengkap dengan kopi, teh, susu atau coklat panas yang bisa dinikmati kapan saja secara gratis. Yasss, coklat panas 🙌
Terdapat juga ruang berkumpul yang terdapat piano, sofa, meja besar, nyaman untuk nongkrong. Cukup membayar £1.5, kita sarapan sepuasnya, dengan menu English breakfast sederhana. Roti dengan pilihan bermacam selai, pisang, apel, jus orange, dan sereal. Saya dan teman-teman sering nongkrong di ruang makan, sambil ketawa-ketawa, ngitung pengeluaran segala perutangan dan melihat-lihat orang yang juga tinggal di hostel tersebut berinteraksi.
Salah satu ruang nongkrong di Castle Rock Hostel, seriusan ini tempatnya nyaman dan hangat banget. Sumber : https://id.pinterest.com/pin/369154500677975207/?lp=true
Try this delicious hog roast makan siang di oinkhogroast terletak di Victoria Street, makanan tak halal.

Prince Street Gardens
Berbekal peta dan intuisi, kita berjalan kaki dibelai angin dingin Edinburgh menuju Princes Street Gardens yang memang dekat dengan hostel. Sama seperti di negara eropa lainnya, Edinburgh dapat ditempuh dengan berjalan kaki, lumayanlah, untuk menghangatkan badan.
Prince Street Gardens adalah taman yang dibuka untuk umum, terletak di balik Edinburgh Castle. Dari sini, kita bisa melihat kemegahan Kastil Edinburgh menjulang ke langit.
Edinburgh Castle view dari Prince Street Garden
Suasana di Prince Street garden saat musim semi. Pojok kiri atas : "The Origin of the Rock" menceritakan tentang asal muasal bebatuan yang menjadi fondasi Edinburgh Castle terbentuk dari erupsi volkano sekitar 340juta tahun silam. Pojok kanan atas: bangku taman sumbangan dari warga, biasanya terpatri, "In Loving Memory Of ......".
Di Edinburgh, terdapat juga taman privat yang tidak terbuka untuk umum, walaupun letaknya di tengah kota. Kami menemukan Queen Street Gardens, yang hanya dikhususkan bagi pemegang kunci, which is not us.
Pengumuman bagi para pemegang kunci Queen Street Garden.


New Town dan Old Town
Edinburgh memiliki keduanya, yaitu Old Town dan New Town.
Bahkan berfoto di pintu rumah saja, antik dan cantik.
Menelusuri Old Town membuat saya yakin kenapa kota ini dijuluki Kota Seribu Kastil. Kebayang gak sih, ratusan tahun yang silam, hamparan jalan yang sekarang dipenuhi mobil modern atau toko-toko suvenir di depan bangunan, dulunya dipenuhi lalu lalang penduduk yang menjajakan barang dagangannya persis seperti yang kita lihat di dongeng disney atau Diagon Alley-pasar fiksi Harry Potter. Pun Scotland menyumbang mitos seperti Loch Ness dan Unicorn. Kebayang juga gak sih, seperti yang ada di dongeng masa-masa kerajaan melibatkan pelaut hingga penyihir, bahwa semua bangunan kastil ini merupakan satu kesatuan arsitektur yang dihubungkan lorong bawah tanah? 
Old Town
Old Town adalah daerah dengan arsitektur bangunan kastil tua, dipenuhi dengan labirin dan lorong yang ditempuh dengan berjalan kaki.
New Town adalah daerah yang sudah lebih modern, berhiaskan bangunan bernuansa Georgia, dengan jalan yang lebih rapi. New Town merupakan lokasi rumah-rumah megah Edinburgh.
Segaris lurus, sungguh rapi New Town ini.
Calton Hill
Bukit menakjubkan yang buka selama 24 jam ini, bisa dikunjungi saat masih terang untuk melihat hamparan Kota Edinburgh dari atas bukit ataupun ketika hari sudah gelap sekitar pukul 10 malam saat musim semi. Kami juga mengunjungi Calton Hill untuk melihat lampu-lampu Kota Edinburgh seperti yang menghiasi kartu pos.
Edinburgh view from Calton Hill and the postcard.

Calton Hill terletak di ujung Princes Street, pegel juga sih jalan ke sana. Apalagi saat malam hari, dingin nya suhu sekitar 5-10℃, anginnya berhembus, aaakk tidakk, dingin banget hanya untuk bela-belain naik ke Calton Hill. Perlindungan jaket, sarung tangan, syal, tapi tetap aja kekuatan angin berhembus, wajah langsung beku. Dasar orang Tropis😢. Sementara itu, kami memperhatikan beberapa Scottish yang habis pulang dinner atau hangout, cuma pake dress atau baju saja tanpa jaket, oh my lord, apakah kulit mereka kulit badak????

Nikmatilah pemandangan kota Edinburgh  yang juga dijuluki Athena di Utara ini, karena  terdapat beberapa bangunan menarik yang menyerupai arsitektur kuil Athena sepertDugald Stewart Monument dan Nelson Museum, serta bisa pula memanjakan mata dengan biru North Sea dari Calton Hill.
Baris 1. dari kiri ke kanan : Dugald Stewart Monument (sebagai kenangan akan filsuf Scottish bernama Dugald Stewart, monumen ini dibangun mirip dengan arsitektur kuil di Athena) & Obsevatory House dan National Monument (dibangun tahun 1823, tapi kekurangan dana dan diabaikan pada tahun 1826. Monumen ini juga menyerupai kuil di Athena)
Baris 2. dari kiri ke kanan : Nelson Museum dan the Palace of Holyroodhouse
Edinburgh Castle
Mengunjungi Edinburgh Castle adalah sebuah keharusan!
Kastil megah yang terletak di tengah Kota Edinburgh, dekat dengan Castle Rock Hostel, merupakan destinasi wajib dikunjungi wisatawan. Di gerbang depan, kami menyaksikan dua penjaga kastil yaitu pria tinggi besar memakai rok tartan dalam ritual changing guard

Penjaga gerbang kastil Edinburgh
Setelah antri dan membeli  tiket £17.00 (sekitar 300,000 rupiah), kita pun berkelana di Kastil Edinburgh. Tiket masuk bisa juga dibeli di https://www.edinburghcastle.gov.uk.
Tiket Masuk Edinburgh Castle
Tapi sayang sekali, di hari itu, hujan turun dengan derasnya, kami tidak bisa terlalu lama berkelana di luar kastil. Para pengunjung pun masuk ke dalam kastil yang diperbolehkan, dan memanjakan mata dengan sejarah Kerajaan Edinburgh sejak pertama kali berdiri, diperebutkan dan direbut kembali antara Scottish-British, kehancuran kastil hingga dibangun kembali, kastil yang bertahan saat perang dunia, lalu Edinburgh Castle juga pernah menjadi penjara bagi ratusan tahanan militan, hingga kini kastil gagah ini menjadi tempat wisata paling populer di Scotland.


Kastil memang selalu terkenal akan sejarah gelap dan atmosfer mistisnya, ditambah lagi Edinburgh yang terkenal akan kota hantu. Demikian pula Edinburgh Castle yang tersohor akan berbagai kisah misteri atas ribuan pembunuhan yang pernah terjadi di dalam  istana sekaligus benteng pertahanan Edinburgh ini. Tapi tidak perlu khawatir, saya sendiri tidak mengalami kisah-kisah menyeramkan atau penampakan kok ketika di Edinburgh Castle.
Untuk anda pecinta  kisah hantu dan memancing adrenalin, Kota Edinburgh adalah pilihan yang tepat. Terutama, kunjungilah Mary Kings Close, salah satu tempat tersembunyi di Old Town yang dulu pernah digunakan untuk 'menampung' orang-orang yang terkena wabah Black Death dan dibiarkan hingga mati di situ.

Harry Potter Tour
Pecinta Harry Potter?? 
Pasti sudah tahu dong bahwa Edinburgh adalah kota lahir penyihir fiksi yang termasyur ini. Anda bisa mengikuti tour Harry Potter atau seperti yang kami lakukan, Free Tour Harry Potter (well, anda bisa memberikan tip di akhir tour). Berkumpullah di Greyfriars Bobby Memorial Statue setiap pukul 3 sore, sebuah monumen anjing bernama Bobby yang dinobatkan sebagai anjing yang setia. 
The Elephant House Cafe. Tempat J.K. Rowling menghabiskan waktu menulis Harry Potter. ((Simpedes BRI melayani hingga Edinburgh😁))
Tour ini seru banget!! Tour guide kami, Richard, sangat  antuasias, penjelasannya pun panjang, humoris dan mengajak kami berinteraksi dengan menggunakan beberapa mantra  Harry Potter that could stop the traffic to cross the street, padahal karena lampunya memang sudah hijau.😄
Dia juga kadang mengajukan pertanyaan, jadi bagi siapa yg bisa menjawab, boleh angkat tangan dan bila benar, asramanya akan mendapat poin. Guess what? Semua orang yang menjawab berasal dari Slytherin. haha.
Kerumunan pecinta free Harry Potter Tour
Kekurangan dari tour gratis ini adalah penjelasan Richard dengan akses Scottish tidak terdengar dengan jelas oleh telinga saya yang tidak bagus menangkap listening section. Ditambah lagi, orang yang ikut tour ini sangat banyak dan memiliki badan tinggi menjulang. 😭
kiri : Greyfriars bobby Memorial Statue. Kanan : our attractive tour guide, Sir Richard, lengkap dengan jubah dan magic wand, Sir Richard menjelaskan mengajak kami keliling ke beberapa lokasi yang menjadi inspirasi J.K. Rowling dan memberi penjelasan.
  
Dari kiri atas searah jarum jam : Sir Richard memberi bekal magic wand biar tournya tambah seru; Nisan William McGonagall, yang menjadi inspirasi nama Prof. McGonagal, wakasek Hogwarts; Nisan Thomas Riddle yang menjadi inspirasi nama asli Voldemort, Tom Riddle; Victoria Street yang menjadi inspirasi Diagon Alley.

The Fetes College
Sekolah swasta ini menjadi inspirasi bangunan sekolah Harry Potter. Super luas!! Saya sangat penasaran dalamnya seperti apa. Sayangnya, sekolah dengan gerbang setinggi 2 meter ini, tidak dibuka untuk umum 😞 Meskipun, kami cukup beruntung ada 4 remaja yang sedang bermain di halaman sekolah dan menyapa kami.
Penasaran! Penasaran! Semoga kelak ada kesempatan untuk tour ke Fetes College.
what a huge college!
Writers Museum
Writer's Museum tersembunyi di balik sebuah gedung lain di depannya, kami harus melewati lorong berukuran setengah meter, kemudian disuguhkan Writer's Museum (free entry). Museum ini didirikan sebagai apresiasi tiga penulis luar biasa dari Scotland yaitu  Robert Burns, Sir Walter Scott and Robert Louis Stevenson.
Writer's museum
Rute perjalanan kami selama di Edinburgh dalam peta. Tidak ada travel pass atau tiket harian yang kami beli, karena semua ditempuh dengan kaki.

Jadi, sudah tahu kan mengapa Edinburgh mampu menaklukkan hati saya?
Jeratan arsitektur klasik yang memikat dipadukan cuaca dingin yang dihangatkan oleh coklat panas Castle Rock Hostel 😍😍😍

Catatan Kecil.
1. Bawa jaket tebal, topi kupluk, sarung tangan, syal, karena Edinburgh beneran dingin dan anginnya kencang. Pokoknya dingin.
2. Kalau sudah lelah banget berjalan kaki, anda bisa menggunakan uber.
3. Thai Orchid!! Restoran terbaik di Edinburgh! Restoran yang terletak beberapa langkah dari Castle Rock, menjadi tempat makan favorit kami. Setiap makan siang/malam, makannya di Thai Orchid. Cita rasa Asia, enak banget serius, dan harga bersahabat. Lebih hemat lagi kalau take away terus makan di ruang makan hostel. Waiting List nya panjang, jadi bisa juga di-take away.
4. Oleh-oleh khas Edinburgh adalah scarf atau olahan kain, yang terbuat bervariasi, ada yang cashmere (mulai harga £40), lambswool (mulai £8 per piece hingga £19) atau campuran keduanya. Jangan lupa untuk membeli motif tartan ya, khas Edinburgh. Satu lagi yang khas adalah bagpipes-nya.
5. Scotland terkenal akan whiskynya. Bagi pecinta whisky, Anda bisa mengunjungi The Scotch Whisky Experience untuk merasakan sensasi minumaan hasil penyulingan ini.
6. Sebelum berkunjung ke UK, kan perlu visa tuh. Cek di sini ya untuk Tips apply Visa UK😇
Terima kasih sobat2 Edinbrahhh aku😘 for your company and laugh.
Baca juga perjalanan berikutnya di London.

No comments:

Post a Comment