Thursday, 10 April 2025

Pengalaman Bikin PASPOR Anak di Kanim Jakpus

14:26 0 Comments
Welcome back!!
Udah lama banget gak nulis di blog. Ada 5 tahun-an, ditambah covid yang gak bisa kemana-mana. Terus sekarang Puji Tuhan ada anak saya yang menyibukkan saya dengan tingkah lucunya. Ngomongin soal anak, kali ini saya mau berbagi pengalaman bikin paspor untuk anak saya! 


Biaya: IDR 650,000 (paspor elektronik 5 tahun)
Durasi paspor selesai: 4 hari kerja 
Lokasi: Kanim Jakpus 

Puji Tuhan, saya diberi kesempatan untuk melanjut studi ke LN dan membawa keluarga, termasuk anak saya. So excited! Paspor anak-pun harus saya buat. Saya membuat paspor di Kanim Jakpus bulan Februari lalu. So, inilah pengalaman saya membuat paspor anak. Semoga bermanfaat!



1. Registrasi dan ambil nomor antrian di aplikasi M-passport. 

Yang harus dipersiapkan: KTP orang tua, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran Anak, dan Surat Nikah Orang tua.

  • Buat akun terlebih dahulu. Lalu, login ke akun di M-passport
  • Klik Pengajuan permohonan lalu Permohonan Paspor Reguler.
  • Pilih paspor anak-anak (WNI berusia di bawah 17 tahun dan belum menikah), lalu pilih kantor imigrasi terdekat dan Jenis Paspor.
  • Upload atau Foto KTP orang tua.
  • Isi biodata anak: nama sesuai akta lahir, NIK anak, tanggal lahir anak, jenis kelamin, dan status sipil.
  • Jawab setiap pertanyaan yang muncul.
  • Upload atau foto Kartu Keluarga, Akta Kelahiran/Ijazah/Akta perkawinan/buku nikah/surat baptis, dan Surat Nikah Orang Tua.
  • Pilih hari dan jam berapa kedatangan untuk foto (pilih yang warna hijau ada kuota).
  • Akan ada email dari Ditjen Imigrasi terkait "Konfirmasi Penerimaan Pengajuan Permohonan Paspor" yang ada kode billing, lalu lakukan pembayaran.



2. Siapkan dokumen


Dokumen yang akan kamu bawa saat hari perjanjian.

  • Fotocopy: akta nikah ortu, akte lahir anak, KTP kedua orang tua, kartu keluarga (semua di kertas A4)
  •  Bawa materai karena akan ada  formulir persetujuan yang harus ditandatangai kedua orang tua
  •  BAWA PULPEN HITAM! 
Kalau ketinggalan, bisa sih beli di koperasi Kanim. Kalau ada dokumen yang belum difotokopi, bisa juga difotokopi di koperasi.


3. Datang sesuai appointment untuk foto dan wawancara

It's time to go to Kanim! Karena nanti akan ada pengambilan foto, saya siapin baju terbaik buat anak. Untuk lima tahun soalnya.😉

  • Datanglah (kalau bisa) sebelum jam appointment kamu. Karena nanti di sana bakal ambil nomor antrian baru lagi. Lebih cepat, lebih baik.
  • Lapor di resepsionis Kanim.
  • Ambil dan isi formulir orang tua. Formulir disediakan di Kanim.
  • Karena bawa anak, masuk ke daftar prioritas di lantai 1Tunggu hingga nomor antrian dipanggil. Gak rame, jadi enak, antrinya cepet. Kami datang, duduk, cuma ada tiga antrian sebelum kami dipanggil. 
Setelah foto dan wawancara, petugas memberikan Surat Pengambilan Paspor

4. Pengambilan paspor


Selang empat hari kerja, saya pun cuss langsung jemput paspor ke Kanim Jakpus. 
Yang dibawa: Surat Pengambilan Paspor 

Ambil paspor juga sangat cepat. Datang dan langsung aja menuju mesin antri pengambilan paspor di lantai 2. Masukkan nomor permohonan, kemudian cetak nomor antrian.
Gak pake lama, nomor antrian saya langsung dipanggil dan VOILAAA!!
Jangan lupa dicek dulu ya data di paspor, jangan sampe ada yang salah...


Welcome Paspor baruuu, anak saya akan mulai perjalanan jauhhhhhh sekali menemani ibunya kuliah nih.  😗😍

Toddler ku <3



Catatan kecil:

 1. Untuk membuat paspor anak, KEDUA orang tua diwajibkan untuk ikut hadir mendampingi.

2. Saya mengajukan pembuatan paspor anak sekaligus perpanjangan paspor orang tua yang  proses fotonya tetep di prioritas lantai 1. Yay! gak perlu antri lama. 

3. Saya daftar di aplikasi M-pasport pada pertengahan Januari 2025 untuk mendapat kuota di akhir Februari 2025.

3. Tantangan saat FOTO-in toodler!

Karena anak saya usianya sudah 2 tahun alias toodler, Ketika diminta duduk dan mau difotoin, dianya malah nangis, "Gak mauuu..gak mauuu..huaa huaaaa.." Sampai kami beri cemilan, nonton youtube, dipangku bapaknya, pun dia tetap gak mau. Akhirnya kami mundur dulu, lalu setelah anak ready lagi, kami pun ambil foto. Dia tetep ogahan, akhirnya ya hasil fotonya ala kadarnya saja. KWWKWKW

Petugasnya ikut bantuin ngasih hiburan pakai staples biar anak saya ngeliat kamera hahaha. Setelah berkali-kali ambil foto, petugasnya nanya,“Seperti ini?” sambil nunjukin foto anak saya. Jujur meskipun anak saya gak tersenyum di situ, tapi karena susah banget ambil foto toodler yang proper, akhirnya yasudahlah sudah mantap itu.  Puji Tuhan, foto paspor yang jadi sudah tepat dan kelihatan wajahnya.