Keukenhof-Amsterdam-Zaasen Schans-Dutch Villages
Musim semi adalah musim terbaik mengunjugi Negara Belanda.
Karena saat musim semi, taman bunga tersohor, Keukenhof, dibuka bagi pengunjung
selama kurang lebih satu bulan. Cek di https://www.keukenhof.nl/
Dari Paris http://keep-wanderlust.blogspot.co.id/2017/01/paris-in-3-days-day-2-3.html , kami pun tiba di Amsterdam Sloterdijk, beli tiket
kereta menuju Amsterdam Centraal.
Hostel yang telah kami pesan melalui hostelworld yang affordable and you cant beat this location!
Rincian itin dan harga bisa dibaca kembali kakak di http://keep-wanderlust.blogspot.co.id/2016/07/ke-eropa-dengan-20-juta-selama-17-hari.html
Direction board di Schiphol. Tidak ada Indonesia :( |
![]() |
Hostel Aivengo |
Hostel yang telah kami pesan melalui hostelworld yang affordable and you cant beat this location!
![]() |
Mini kitchen and locker |
Rincian itin dan harga bisa dibaca kembali kakak di http://keep-wanderlust.blogspot.co.id/2016/07/ke-eropa-dengan-20-juta-selama-17-hari.html
Keesokan paginya....
Day I –KEUKENHOF💃
Selamat datang di taman bunga terindah di dunia “KEUKENHOF”.
Keukenhof terletak di Lisse, sekitar 1 jam dari Amsterdam.
Keukenhof terletak di Lisse, sekitar 1 jam dari Amsterdam.
![]() |
Tiket masuk yang sudah dibeli online. |
Berbekal peta Keunkenhof, kami menelusuri warna-warni bunga
(tidak hanya tulip) seluas 32 hektar tersebut. Tidak hanya hamparan bunga, ada
juga museum mini, souvenir shop, flower shop, cafe, air mancur, tempat duduk di
taman dan toilet 😎 (air kerannya bisa diminum)
KELILING KOTA AMSTERDAM💃
Berbekal peta Amsterdam yang kita dapat dari hostel,
akhirnya kita bertualang. Tanpa wifi tanpa GPS. Dan perjalanan tanpa batas berakhir di Vondelpark.
Get lost sampe pegel dah. Tujuan tidak jelas, pokoknya menikmati kota Amsterdam titik. Ternyata gak hanya kami, banyak turis-turis lain yang juga sama-sama megang peta. Aha!🙇
![]() |
Gerbang depan vondelpark |
Vondelpark |
Kanal |
Get lost sampe pegel dah. Tujuan tidak jelas, pokoknya menikmati kota Amsterdam titik. Ternyata gak hanya kami, banyak turis-turis lain yang juga sama-sama megang peta. Aha!🙇
Siapa bilang kemampuan membaca peta dan
navigasi wanita itu lemah? hayoo siapa siapa? Buktinya kami bisa 👼
![]() |
Peta yang udah lecek |
Peta amsterdam jelas dan akurat, nama jalan tertera di
setiap gedung, jadi kita tinggal mencocokkan dan jalan lagi. Kalau kesasar ya
tinggal tanya ke penduduk setempat😀
Kesasar membawa berkah.
Pada saat itu di suatu malam, kami berniat menuju red light distric Amsterdam.
Di persimpangan, di depan rijkmuseum, kami mulai kebingungan, dan hari udah gelap 😓
Biasanya kami bertanya, tapi kali ini, ketika kami kelihatan bingung membuka peta lebar-lebar, tiba-tiba ada seorang mas-mas Belanda naik sepeda datang menghampiri kami.(Penting: Dapat dipastikan dia masih sekolah sih kayaknya, walaupun badannya udah mateng kayak umur 20-an, tapi kita yakin dia masih sekolah.)
Pada saat itu di suatu malam, kami berniat menuju red light distric Amsterdam.
Di persimpangan, di depan rijkmuseum, kami mulai kebingungan, dan hari udah gelap 😓
Biasanya kami bertanya, tapi kali ini, ketika kami kelihatan bingung membuka peta lebar-lebar, tiba-tiba ada seorang mas-mas Belanda naik sepeda datang menghampiri kami.(Penting: Dapat dipastikan dia masih sekolah sih kayaknya, walaupun badannya udah mateng kayak umur 20-an, tapi kita yakin dia masih sekolah.)
Mas Belanda : Can I
help you?
Kami kaget, tapi
kaget senang, mana dia kulitnya cerah dan semakin benderang di bawah taburan bintang-bintang
karena inisiatifnya bertanya.
Kami : we want to go
to Dam Square (sengaja gak bilang red light dictrict, takut malu)
Mas Belanda : Ahh
okey, let me see.. (buka Hp, liat maps dia, terus lihat maps kami dan
menjelaskan kemana kami harus berjalan)
Kami : Thank you
thank you
Mas Belanda : You’re
welcome. Enjoy. (sambil senyum tipis) aissshh..💘
Hasilnya, kami gak
ingat mas nya bilang ke arah mana dan mana karena terpukau pas dia ngomong. Akhirnya jalan aja ngikutin peta kertas lagi dan kesasar. Nyasar sampai ke gang-gang rumah orang.
di salah satu toko buku. |
RED LIGHT DISTRICT
No picture karena memang dilarang. Akhirnya sampai juga di
sini. No comment, bau weed dimana-mana, nyerah nyerah *lambai-lambai pada
kamera*.
Jalanannya penuh kayak pengunjung ITC di awal bulan. Rojali, rombongan jarang beli, cuma liat-liat doang.
Konsepnya sama seperti toko-toko di sepanjang jalan yang barang dagangan dipajang di etalase kaca pertokoan.
Jadi, kakak-kakak atau tante-tantenya berjejer di balik kaca.💞
Jalanannya penuh kayak pengunjung ITC di awal bulan. Rojali, rombongan jarang beli, cuma liat-liat doang.
Konsepnya sama seperti toko-toko di sepanjang jalan yang barang dagangan dipajang di etalase kaca pertokoan.
Jadi, kakak-kakak atau tante-tantenya berjejer di balik kaca.💞
Kita pulang ke hostel. Dan di tengah jalan you know lah digodain dedek-dedek bau
kencur. Tapi lucu, soalnya mereka biasanya nge-cat call dengan
“nihaaaauuu”
Wkwkwkw lu pikir Asia itu cuma nihau doang. Terus bertanya..emangnya
kami seputih itu? Hihi
Day II Zaasen Schans 💃
Jika ingin melihat kincir angin lebih dekat, pergilah ke Zaasen Schans. Lebih dari 600 kincir angin yang terdiri dari 6 jenis dengan bentuk, warna, fungsi dan sejarah yang berbeda. Padahal semuanya kelihatan sama saja di mataku.
Dari Amsterdam Centraal, beli tiket return kereta Centraal-Koog Zandik (lebih murah) |
Zaasen Schans juga terkenal akan pabrik coklatnya.
Peta Zaasen Schans dapat kamu beli di mesin peta seharga €
1. Kalau gak mau beli juga gpp. Tapi peta membantu karena di dalamnya tertulis
penjelasan tentang kincir angin yang ini namanya apa dan kegunaaannya apa.
Di sinilah tempat bisa nyobain keju dan coklat sesuka hati. 😋 Kita nyobain keju dari enak banget sampai euh, ini keju apaan, minimal kenyang. Yang kita bawa ke Indonesia hanya coklat saja.
![]() |
Peta Zaasen Schans |
Di sinilah tempat bisa nyobain keju dan coklat sesuka hati. 😋 Kita nyobain keju dari enak banget sampai euh, ini keju apaan, minimal kenyang. Yang kita bawa ke Indonesia hanya coklat saja.
![]() |
Industri Rumahan : Toko Souvenir |
![]() |
Toko Souvenir : banyak kerajinan tangan penduduk, termasuk sabun, keramik, serbet, kain2, dll |
Setelah mengelilingi dan naik boat di Zaasen Schans, kami
pun kembali ke Centraal, dan masih siang, sehingga kita memutuskan , kita mau
ngapain lagi ya.
Corry : kita foto yang baju Belanda yuk.
Dutch Villages (Volendam & Marken)
Di belakang stasiun Amsterdam Centraal, kami melihat tourist
information.
Dengan € 10, kami mendapatkan EBS bus ticket pass untuk hop and hop ke 11 desa all day.
Dengan € 10, kami mendapatkan EBS bus ticket pass untuk hop and hop ke 11 desa all day.
Kami hanya mengunjungi Volendam dan Marken.
Volendam
Selagi menunggu hasil foto, kami jajan ikan harring yang
dimakan mentah-mentah. Aku sih doyan, tapi Corry gak suka. Wajib dicoba!
Aaaaakk |
Makan siang menuju sore di Volendam, di tepi dermaga.
Indahnya liburan.😉
Marken
Berkunjung ke beberapa desa di Belanda. Salah satunya Marken,
desa paling indah, nyaman, cantik, lingkungan tenang, rumah-rumah kayu hangat yang apik
diapit kanal-kanal kecil.
Ketika sampai di Marken, sudah pukul 8 malam dan masih
terang, penduduk sudah di rumah masing-masing. Ada yang makan malam di backyard, ada yang potong rumput.
Kami membeli eskrim, lalu duduk di dermaga sambil menikmati
malam dan matahari terbenam.
![]() |
Clog shop di Marken |
Pengalaman yang lucu untuk dikenang karena beberapa kesalahan kami :
Dimarahin, dinasehatin dan diketawain driver bus.
Halte bus di Belanda sangat nyaman dan terdapat papan
pengumuman elektronik jam berapa bus berikutnya datang yang akurat. Selama di bus, kami
memperhatikan tingkah laku orang, mulai dari scan tiket pas masuk sampai
menekan tombol merah yang tersedia di setiap tempat duduk kalau mau turun.
![]() |
Ingat ya guys, masuk ke bus harus dari pintu depan 😊 |
![]() |
Stop bus sperti di Indonesia, lambaikan tangan. |
Kami hanya bisa menertawakan kebodohan yang menjadi bagian dari pengalaman. Beginilah spring in Netherland. Indah. Hahaha paling lucu ya petualangan di Belanda. Dua kali dinasehatin.
Keesokan harinya, kami harus cuss menuju Paris Gare Du Nord
lalu ke Gare Du Lyon dan berhenti di Zurich Hb dengan Raileurope. Yay! So excited 😊😊
“Gimana ya orang-orang di sini itu bisa ketemu dengan
pasangan yang semangat bertualang hingga tua. Meskipun langkah melambat tetap
bisa bergerak seirama untuk travelling bareng” 😍
Catatan kecil :
1. Sediakan pouch kecil untuk tempat koin-koin
2. Toilet, bahkan toilet di stasiun tidak gratis. Jadi
siapkan koin yang banyak. Koin ke toilet
sekitar 0,5 euro, hingga 1 euro, bayangkan sekalinya pipis 16,000 rupiah LJadi, zat keluarannya
ditampung-tampung dulu ya..sekalinya ke toilet kan gak sayang. Sekalian poopoop
juga boleh.
3. Pesan tiket Keukenhof di website dan cetak.
4. Senjata utama adalah peta kota Amsterdam.
5. Di Belanda banyak banget orang Indonesianya, hampir
setiap sudut bertemu orang Indonesia, jadinya kami gak bisa ngomongin orang
dengan bebas pake bahasa indonesia lol
6. Tiket kereta ada biaya printnya juga € 1, jadi lebih baik cetak tiket sekaligus untuk dua orang misalnya.
6. Tiket kereta ada biaya printnya juga € 1, jadi lebih baik cetak tiket sekaligus untuk dua orang misalnya.
Thank you for reading my spring in Netherland.
Be continued in Switzerland...
God bless you 😀
Oalah nyetop bus di Belanda kayak nyetop Kopaja ternyata ya wkwkwk
ReplyDeleteiyaaaa nang..awak pikir udah maju kali orang ini kan...
Delete